Basis suppositoria ideal seharusnya : stabil, mudah dalam penuangan, menjadi keras pada pendinginan cepat, tidak membutuhkan lubrikan, cocok dengan semua obat. Dalam penelitian ini, kelima formula diberi perlakuan yang sama yaitu disimpan. Untuk basis lemak, bilangan asam, bilangan iodium, dan penyabunan harus diketahui jelas Bobot suppositoria kalau tidak dinyatakan lain adalah 3 g untuk orang dewasa dan 2 g untuk anak (Anief, 2012). 3 Basis-Basis Suppositoria 1. sediaan solid dari mulai membuat tablet, kapsul dan suppositoria. Pada penelitian ini dibuat suppositoria parasetamol dengan basis lemak coklat yang ditambah malam putih (Cera Alba) dengan konsentrasi 0%, 3%, 5% dan 7%. Setiap suppositoriia mengandung 250mg parasetamol yang dibuat dengan metode sistem peleburan dan dicetak langsung. 1. 376) 3. d. Faktor fisika kimia obat dan basis antara lain kelarutan obat, kadar obat dalam basis, ukuran partikel, dan basis suppositoria (Syamsuni, 2005). Bentuk suppositoria rektum antara lain bentuk peluru, torpedo atau jari-jari kecil, tergantung kepada bobot jenis bahan obat dan basis yang digunakan. Cacao, oi. Bentuk beta c. Apabila digunakan melalui oral akan: Mengiritasi saluran cerna Mengalami first-pass metabolism setelah pemberian oral Merangsang rasa mual dan muntah 2. kekerasan basis suppositoria, tetapi mempeng aruhi disolusi dan titik leleh basis. X : Jumlah bahan obat dalam Suppositoria Contoh : Supositoria. Disusun oleh: Septian Cahya. Bentuk alfa b. Marhayati Marhayati. digunakan dalam pembuatan krim, salep dan suppositoria (Weller, 2009). Basis yang ditimbang dibgi menjadi 3 bagian,cera flava yang ditimbang langsung dilebur diatas penangas air,karena peleburannya memakan waktu yang cukup lama. Kekuatan Sediaan. Nama Sediaan. bisacodyl (micronized) 2% excess, witepsol E 76, dan witepsol W 45, kemudian. Kadar obat Ukuran partikel dalam basis. B. 8. Demikian pula zat-zat hidrofil yang melarut dalam getah rectum, misalnya tetrasiklin, kloramfenikol dan sulfonamida (hanya 20%). Oleum cacao c. E. Berat tiap suppositoria 2 gram = 2000 mg. C. Dewasa ini parasetamol dianggap sebagai zat antinyeri yang paling aman,. Pembuatan suppositoria 22• Suppositoria dapat digunakan untuk pengobatan lokal maupun sistemik • Suppositoria pada umumnya berupa zat aktif yang terdispersi atau larut dalam basis. Penggolongan basis suppositoria. Alasan : Oleum Cacao berdaya guna dalam melepaskan zat aktif daripada yang lain, karena mempunyai titik lebur pada suhu 31°-34°. Parasetamol yang ditujukan untuk anak-anak, dibuat dalam bentuk suppositoria memungkinkan absorpsi yang cepat dibandingkan dengan pemberian oral karena sediaan suppositoria akan langsung diabsorpsi oleh. Emulgator d. Basis lain, pembentuk emulsi dalam minyak: campuran tween dengan gliserin laurat. , et al. Untuk pembuatan suppositoria vagina, lazimnya paling banyak digunakan basis kombinasi yang terdiri dari polietilen glikol dari macam-macam berat molekul. Buku Praktikum Farmasetika 2 -Prodi D III Farmasi - tahun 2017 1Suppositoria merupakan sediaan padat dalam berbagai bentuk dan UKuran, yar: diberikan secara rektal, vagina dan uretra. Namun kebanyakan basis yang digunakan saat ini mengandung tambahan emulgator, maka pada saat meracik cairan (misalnya ekstrak sari tumbuhan dalam bentuk cair pada suppositoria wasir) akan terbentuk emulsi sejati. Dpt menghindari iritasi lambung & usus halus 2. Namun basis ini kurang tepat bila digunakan sebagai pendukung bahan-bahan yang kurang stabil dengan adanya air. Berapakah suhu air yang digunakan untuk pengujian tersebut ? a. Basis yang bercampur atau larut dalam air, contohnya: gliserin-gelatin, PEG (polietien glikol). Kombinasi jenis PEG dapat digunakan. Disisi lain paracetamol digerus halus terlebih dahulu dalam lumping kemudian. SUSENO. Klasifikasi basis suppositoria 1. 6 Persayaratan Basis Suppositoria 1. Salah satu syarat utama basis suppositoria adalah selalu padat dalam suhu ruangan tetapi segera melunak, melebur atau melarut pada suhu tubuh sehingga obat yang dikandungnya dapat tersedia sepenuhnya, segera setelah pemakaian (H. Deskripsi: Laporan Suppositoria Kelompok 2 universitas udayana. Basis Lemak (co : Oleum Cacao) – Merupakan trigliserida, berwarna kekuningan, dan meleleh pada suhu 34-35°C – Memiliki inti kristal stabil – Dapat berbau tengik – Meleleh pada suhu hangat atau panas – Mencair bila dicampur obat tertentu (chloral hidrat, dll) – Dapat ditambahkan cera flava 4-6% atau. Dokumen yang Anda mencari sudah siap untuk unduhkan. 5 Bahan dasar suppositoria Bahan dasar atau basis yang digunakan untuk membuat suppositoria harus dapat larut dalam air atau meleleh pada3. untuk bayi dan anak-anak, ukuran dan. c. 7,6. Basis yang dapat bercampur JAWABAN : C 98. Obat ini memiliki panjang 2,5 sentimeter dengan ujung yang membulat. FORMULASI DIAZEPAM SUPPOSITORIA VAGINAL. 2. Basis suppositoria merupakan komponen terbesar yang sangat menentukan kecepatan pelepasan atau aksi dari obat, sehingga akan mempengaruhi khasiat atau keberhasilan. 2. Ansel, 1989). Cera flava b. dewasa (basis oleum cacao), sedang. Dasar Teori : Supositoria adalah sediaan padat dalam berbagai bobot dan bentuk, yang diberikan melalui rektal, vagina atau uretra. Untuk basis lemak, bilangan asam, bilangan iodium dan bilangan penyabunan harus jelas. 27. Suppositoria rektal untuk balita dan anak-anak sekitar setengah dari bobot dan ukuran suppositoria dewasa dan lebih mirip. Suppositoria ketoprofen B. c) Titik lebur PEG antara 35°-63°C, tidak meleleh pada suhu tubuh tetapi larut dalam cairan sekresi tubuh. basis suppos = 18 x 2,42 gr = 43,56 g. R/ Zink oksida 2 g Menthol Champor aa 200 mg Talk ad 10 g Berapakah talk yang harus ditambahkan dalam sediaan bedak di atas? a. Biasanya suppositoria rektum panjangnya ± 32 mm (1,5 inchi), dan berbentuk silinder dan kedua ujungnya tajam. Basis suppositoria yang digunakan pada formula ini adalah basis PEG, dimana basis ini digolongkan dalam basis yang dapat bercampur atau larut dalam air. Minyak Cokelat (Minyak Theobroma) Minyak cokelat merupakan basis supositoria yang paling banyak digunakan, minyak cokelat seringkali digunakan dalam resep-resep pencampuran bahan-bahan obat bila basisnya tidak dinyatakan apa-apa. Suppositoria Emulsi Basis pengemulsi mempunyai berbagai keuntungan dalam teknologi pembuatan dan biofarmasi. INTI SARI. Basis suppositoria. Basis gelatin tergliserinasi terlalu lunak untuk dimasukkan dalam rektal sehingga hanya digunakan melalui vagina (umum) dan uretra. Sehingga dapat dikatakan bahwa sediaan suppositoria yang dibuat dalam penelitian ini telah memenuhi spesifikasi uji waktu leleh. 26 halaman. 1, No. II. Bentuk polimorfisme pasa suppositoria, kecuali a. Oleum cacao c. harus selalu padat dalam suhu ruangan dan akan melebur maupun melunak denganSuppositoria rektal masuk ke tubuh Anda melalui anus atau rektum. 2 G. assa yang tidak fisiologis ataupun tengik, terlalu keras, juga oleh kasarnya bahan obat yang diraci. :,rmulasi suppositoria dibuat dari basis alam ( oleum cacao+ 10% cera), basis scmisintetis ( Suppocire A) dan basis sintetis (PEG 4000 + PEG 400). c. Bagian yang lambat. Diberikan pagi dan malam hari, dilanjutkan dengan 10 mg. Cera flava b. Bentuk suppositoria ini antara lain bentuk silinder,peluru,torpedo atau jari-jari kecil, tergantung bobot jenis bahan obat dan basis yang digunakan 2. Dosis dapat ditingkatkan hingga maksimal 15 mg sehari. Zat Pembawa (Basis) Basis suppositoria mempunyai peranan penting dalam pelepasan obat yang dikandungnya. Basis supositoria memegang peranan penting dalam pelepasan obat, sehingga perlu dilakukan penelitian mengenai pengaruh persentase penambahan campuran basis larut air (PEG 400 dan PEG 4000) ke dalam supositoria. Suppositoria vaginal : Umumnya berbentuk bulat atau bulat telur dan berbobot lebih kurang 5. Beberapa jenis suppositoria dan manfaatnya untuk kesehatan, antara lain: 1. Dapat bercampur dengan macam-macam obat 4. Setiap suppositoriia mengandung 250mg parasetamol yang dibuat denganDi dalam sediaan farmasi, oleum cacao ini digunakan sebagai antioksidan dan lebih sering digunakan sebagai basis suppositoria. Bentuk beta c. Berapakah jumlah basis yang digunakan ? A. Lemak cokelat merupakan basis yang ideal karena memiliki titik leleh pada rentang 30-36⁰C sehingga dapat leleh pada suhu tubuh manusia13. Rectal suppositories. 2 Klasifikasi Basis Suppositoria Penggunaan basis pada suppositoria tergantung dari bahan obat yang akan ditambahkan. Dokter biasanya meresepkannya untuk mengatasi gangguan pencernaan dan kondisi medis seperti: masalah kejiwaan seperti skizofrenia, gangguan kecemasan, dan gangguan bipolar. - Basis lainnya: kelompok campuran bahan bersifat seperti lunak dan yang larut dalam air atau tercampur dengan air. Campuran polietilenglikol (PEG) 400 dan polietilenglikol (PEG) 6000 banyak digunakan sebagai basis suppositoria karena dapat meningkatkan titik lebur suppositoria sehingga lebih tahan terhadap suhu ruangan yang hangat, dengan demikian pelepasan. Bentuk suppositoria rektum antara lain bentuk peluru, torpedo atau jari-jari kecil, tergantung kepada bobot jenis bahan obat dan basis yang digunakan. Basis suppositoria lipofil mempunyai kemampuan untuk mengikat sejumlah kecil cairan tanpa penambahan emulgator. Kegunaan : Basis suppositoria (Depkes RI, 1979; HOPE 6th Edition: 765; Sweetman, 2009) 5. Bentuk suppositoria rektum antara lain bentuk peluru, torpedo atau jari-jari kecil, tergantung kepada bobot jenis bahan obat dan basis yang digunakan. Basis suppositoria yang meleleh (Basis berlemak) Basis berlemak merupakan basis yang paling banyak dipakai, terdiri dari oleum cacao, dan macam-macam asam lemak yang dihidrogenasi dari minyak nabati seperti minyak palem dan minyak biji kapas. 2. Polietilenglikol sebagai salah satu basis suppositoria yang memiliki daya serap air tinggi, melarut pada cairan rektal, mudah bercampur dengan bahan obat. Sering pada basis ini ditambahkan surfaktan dan bahan. Trigliserida D. Oleum cacao c. Cera album. Suppository bases usually used are theobroma oil. Bentuk-bentuk sediaan tersebut memiliki fungsi dan kegunaannya masing-masing sesuai dengan kebutuhan obat yang digunakan. Maka dari itu, basis suppositoria harus memenuhi syarat utama, yaitu basis. Berdasarkan karakteristiknya, basis suppositoria dibagi menjadi tiga kategori meliputi basis lemak (oleaginous bases), basis larut air (water-soluble bases), dan miscellaneous bases B. SUPPOSITORIA. Polyethylene Glycol (PEG) a. Basis Suppositoria Basis suppositoria mempunyai peranan penting dalam pelepasan obat yang dikandungnya. Bagikan atau Tanam Dokumen1. Di dalam sediaan farmasi, oleum cacao ini digunakan sebagai antioksidan dan lebih sering digunakan sebagai basis suppositoria. Suppositoria diklofenak dapat menyebabkan iritasi lokal (Sweetman , 2007). d. 8-10 derajat celsius basis diiris,kemudian diaduk dengan bahan-e. BASIS SUPPOSITORIA TERHADAP LAJU DISOLUSI PARASETAMOL Nur Madusari, 2007 Pembimbing : (I) Doddy de Queljoe, (II) Alasen Sembiring ABSTRAK Bentuk sediaan suppositoria dibuat sebagai salah satu rute pemberian alternatif untuk menghindari hepatic first pass effect. a E digunakan polimer polietilenglikol dan bersisa 1F2 digunakan -ariasi komponen secara luas. Menggunakan oleum cacao sebagai basis suppositoria adalah dengan alasan oleum cacao berguna dalam melepaskan zat aktif dari pada yang lain, karena mempunyai titik lebur pada suhu 31˚-34˚C. Biasanya suppositoria rektum panjangnya ± 32 mm (1,5 inchi), dan berbentuk silinder dan kedua ujungnya tajam. Basis yang digunakan adalah gabungan oleum cacao dan cera alba. Obat yang larut dalam air dan berbeda dalam basis lemak dilepas segera ke cairan rektal bbila basis cepat melepas. 2. Suppositoria dewasa berkisar antara 2 gram jika lemak coklat yang digunakan sebagai basis suppositoria. Basis supositoria dapat mempengaruhi kecepatan pelepasan obat dari supositoria. Suppositoria 3 2. 1 Definisi Suppositoria Suppositoria adalah sediaan padat yang digunakan melalui dubur, berbentuk torpedo, dapat melunak, melarut atau meleleh pada suhu tubuh. Basis suppositoria dikelompokkan menjadi 3 tipe yaitu: 2. • Uji waktu hancur dilakukan untuk mengetahui seberapa lama/waktu yang diperlukan suppositoria hancur pada saat digunakan. Hasil ekstrak sosor bebek tersebut selanjutnya di. 2. Penimbangan dilebihkan 2 ovula, sehingga untuk seluruh sediaan ovula diperlukan metronidazole 500 mg x 7 sediaan = 4500 mg. PERCOBAAN IV. Merupaka basis suppositoria yang ideal, yang dapat melumer pada suhu tubuh tetapi tetap dapat bertahan sebagai bentuk padat pada suhu kamar biasa. Suppositoria untuk rektum umumnya dimasukkan dengan jari tangan. Banyak basis supositoria selain oleum cacao ini, tetapi oleum cacao lah yang paling banyak digunakan. Inkompatibilitas : Inkompatibel dengan oksidator kuat, terjadi reaksi antara basis lemak suppositoria dan jarang pada obat yang sama. 5-10 derajat celsius dicampur homogen dan mengandung zat aktif, menjadi bentuk yang dikehendaki Mula-mula d. 2. Penggolongan bahan dasar Suppositoria. Ansel, 1990, hal 375). Disolusi in vitro 15 5. 77,08 g 23. Sedangkan kerugiannya adalah pengerasan akibat penguapan airnya, mudah mengering, mudah tercemari mikroba, mempengaruhi stabilitas bahan obat dan masa lemak, serta dapat mengurangi resorpsi bahan obat 3. 6. 1. Basis suppositoria yang umum digunakan adalah lemak coklat, gelatin tergliserinasi, minyak nabati terhidrogenasi, campuran polietilenglikol ( PEG ) dengan berbagai bobot. Scribd adalah situs bacaan dan penerbitan sosial terbesar di dunia. Dengan demikian akan mudah mengikuti modul ini dalam pelaksanaan praktikumnya. Tabel 1. R/ Zink Oksida 2 gram Menthol Champor aa 200 mg Talk ad 10 gram Berapakah Talk yang harus ditambahkan dalam sediaan bedak diatas? a. Penggunaan suppositoria biasanya digunakan pada penderita wasir, bahkan untuk mencapai kerja obat yg lebih cepat melalui anus seperti obat obat antikejang, analgetika antipiretika dan juga untuk laxansia. menggunakan basis larut air yaitu PEG 400 dan PEG 4000 dengan berbagai konsenstrasi. NUR FADILAH FARHANA 2. Karena basis suppositoria yang larut dalam air mempunyai titik lebur yang lebih tinggi dari pada suhu uji yaitu 37o. Beratnya menurut USP sebesar 2 g untuk yang menggunakan basis oleum cacao (Ansel. dan untuk memberikan kekuatan mukhoadhesif dalam basis suppositoria (El-enin and El-feky, 2013). 5. Alasan : Oleum Cacao berdaya guna dalam melepaskan zat aktif daripada yang lain, karena mempunyai titik lebur pada suhu 31°-34°. * basis cera alba = 3% x 43,56 g= 1,30 g. 1.